Sabtu, 04 Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN MENARCHE



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Menarche merupakan haid pertama kali yang dialami seorang perempuan, yang pada umumya terjadi pada usia sekitar 14 tahun. Menarche merupakan pertanda berakhirnya masa pubertas, masa peralihan dari masa anak menuju masa dewasa. Selama kehidupan seorang perempuan, haid dialaminya mulai dari menarche sampai menopause (Sarwono, 2011; h.73 ).
Gangguan menarche atau yang disebut menarche dini, menarche tarda, dan perdarahan. Menarche dini, yaitu terjadinya menstruasi sebelum umur 10 tahun yang dikarenakan pubertas dini dimana hormon gonadotropin diproduksi sebelum anak usia 8 tahun. Sedangkan menarche tarda adalah menarche yang baru datang setelah umur 14 tahun yang disebabkan oleh faktor keturunan, gangguan kesehatan dan kurang gizi (proverawati, 2009; h.77).
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, rata-rata usia menarche pada perempuan usia 10-59 tahun di Indonesia adalah 13 tahun (20,0%) dengan kejadian lebih awal pada usia kurang dari 9 tahun (Amaliah, 2012). Penelitian Yulianto menunjukkan bahwa responden dengan status gizi normal (indeks TB/U) sebagian besar menarche pada usia <12,5 tahun (62,26%)
Umur saat menarche terutama dipengaruhi oleh faktor genetik juga faktor eksternal seperti cuaca, penyakit kronis, sinar matahari, sedangkan faktor diet yang tidak sehat, stres atau faktor psikologi turut berperan. Secara khusus umur menarche didapatkan lebih awal pada anak obesitas (lebih dari 30% di atas berat normal untuk umur). Namun hal ini masih kontroversi, sedangkan tertundanya menarche sering disebabkan oleh malnutrisi berat (Sarwono, 2011; h.103 ).
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah meskipun asupan makanannya cukup dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, kulit pucat, konjungtiva,dll. ( Uliyah, 2008; h.35 ). Asupan energi bervariasi sepanjang siklus haid, terjadi peningkatan asupan energi pada fase luteal dibandingkan fase folikuler. Peningkatan konsumsi energi premenstruasi dengan ekstra penambahan 87-500 Kkal/hari. Kesimpulannya bahwa esterogen mengakibatkan efek penekanan atau penurunan terhadap nafsu makan. Pada remaja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik, dengan cara mengkonsumsi makanan seimbang karena sangat dibutuhkan pada saat haid,terbukti pada saat haid tersebut terutama pada fase luteal akan terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi (Paath, 2005; h.70 ).
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Di bedakan antara status gizi buruk,kurang baik, dan lebih ( Almatsier, 2009; h.3 ).
Dari hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di SMP Negeri 2 Slawi pada bulan Oktober 2014,dari 30 siswi, 4 diantaranya belum mengalami menarche. Dan banyak dari mereka yang mengatakan khawatir atau cemas dengan nyeri yang mereka rasakan sebelum atau saat menstruasi.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang penulis ambil yaitu “ Apakah ada hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Slawi Tahun 2014 “.

C.    Tujuan
Dalam penyusunan Proposal Riset ini mempunyai dua tujuan yaitu:
1.      Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian usia menarche pada siswi kelas X SMP Negeri 2 Slawi.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mengetahui gambaran status gizi siswi kelas VII SMP Negeri 2 Slawi.
b.      Mengetahui gambaran Usia Menarche siswi kelas VII SMP Negeri 2 Slawi
c.       Menganalisis hubungan Status Gizi terhadap Usia Menarche siswi kelas VII SMP Negeri 2 Slawi.
d.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara status gizi terhadap usia menarche.

D.    Manfaat Penelitian

Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan penulis serta sebagai media untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah khususnya metodologi penelitian, statistik kesehatan, status gizi serta melatih berfikir kritis dan analitis.

Bagi Remaja
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bidang kesehatan terutama pengaruh antara status gizi yang ada dengan kejadian usia menarche.

Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada orang tua dari remaja agar lebih memperhatikan perkembangan putra-putrinya yang masih remaja agar dapat lebih memperhatikan status gizi putrinya.

Bagi Akademik/STIKes Bhamada
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam pengajaran mata kuliah Kesehatan Reproduksi di Program Pendidikan Kesehatan.

Bagi Instansi Pemerintahan
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan masukan dalam kebijakan pengembangan Status Gizi dan Tumbuh Kembang Anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar