BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Menarche
merupakan haid pertama kali yang dialami seorang perempuan, yang pada umumya
terjadi pada usia sekitar 14 tahun. Menarche
merupakan pertanda berakhirnya masa pubertas, masa peralihan dari masa anak
menuju masa dewasa. Selama kehidupan seorang perempuan, haid dialaminya mulai
dari menarche sampai menopause (Sarwono, 2011; h.73 ).
Gangguan menarche atau yang disebut menarche dini, menarche tarda, dan perdarahan. Menarche
dini, yaitu terjadinya menstruasi
sebelum umur 10 tahun yang dikarenakan pubertas dini dimana hormon gonadotropin diproduksi sebelum
anak usia 8 tahun. Sedangkan menarche tarda adalah menarche yang baru datang setelah umur 14 tahun yang disebabkan
oleh faktor keturunan, gangguan kesehatan dan kurang gizi (proverawati, 2009;
h.77).
Berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, rata-rata usia menarche pada
perempuan usia 10-59 tahun di Indonesia adalah 13 tahun (20,0%) dengan kejadian
lebih awal pada usia kurang dari 9 tahun (Amaliah, 2012). Penelitian Yulianto
menunjukkan bahwa responden dengan status gizi normal (indeks TB/U) sebagian
besar menarche pada usia <12,5 tahun (62,26%)
Umur saat menarche terutama dipengaruhi oleh
faktor genetik juga faktor eksternal seperti cuaca, penyakit kronis, sinar
matahari, sedangkan faktor diet yang tidak sehat, stres atau faktor psikologi
turut berperan. Secara khusus umur menarche
didapatkan lebih awal pada anak obesitas (lebih dari 30% di atas berat normal
untuk umur). Namun hal ini masih kontroversi, sedangkan tertundanya menarche
sering disebabkan oleh malnutrisi berat (Sarwono, 2011; h.103 ).
Malnutrisi
merupakan
masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi pada tingkat seluler atau dapat
dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Gejala umumnya adalah berat badan rendah meskipun asupan makanannya cukup dari
kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, kulit pucat, konjungtiva,dll.
( Uliyah, 2008; h.35 ). Asupan energi bervariasi sepanjang siklus haid, terjadi
peningkatan asupan energi pada fase luteal dibandingkan fase folikuler.
Peningkatan konsumsi energi premenstruasi dengan ekstra penambahan 87-500
Kkal/hari. Kesimpulannya bahwa esterogen mengakibatkan efek penekanan atau
penurunan terhadap nafsu makan. Pada remaja wanita perlu mempertahankan status
gizi yang baik, dengan cara mengkonsumsi makanan seimbang karena sangat
dibutuhkan pada saat haid,terbukti pada saat haid tersebut terutama pada fase
luteal akan terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi (Paath, 2005; h.70 ).
Status gizi
adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat
gizi. Di bedakan antara status gizi buruk,kurang baik, dan lebih ( Almatsier,
2009; h.3 ).
Dari hasil studi
pendahuluan yang peneliti lakukan di SMP Negeri 2 Slawi pada bulan Oktober
2014,dari 30 siswi, 4 diantaranya belum mengalami menarche. Dan banyak dari mereka yang mengatakan khawatir atau
cemas dengan nyeri yang mereka rasakan sebelum atau saat menstruasi.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang penulis ambil yaitu “
Apakah ada hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Slawi Tahun 2014 “.
C.
Tujuan
Dalam penyusunan
Proposal Riset ini mempunyai dua tujuan yaitu:
1. Tujuan
Umum
Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui
hubungan status gizi dengan kejadian usia menarche
pada siswi kelas X SMP Negeri 2 Slawi.
2. Tujuan
Khusus
a. Mengetahui
gambaran status gizi siswi kelas VII SMP Negeri 2 Slawi.
b. Mengetahui
gambaran Usia Menarche siswi kelas
VII SMP Negeri 2 Slawi
c. Menganalisis
hubungan Status Gizi terhadap
Usia Menarche siswi kelas VII SMP
Negeri 2 Slawi.
d. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh antara status gizi terhadap usia menarche.
D.
Manfaat
Penelitian
Bagi Penulis
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan penulis serta
sebagai media untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah
khususnya metodologi penelitian, statistik kesehatan, status gizi serta melatih
berfikir kritis dan analitis.
Bagi Remaja
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bidang kesehatan terutama
pengaruh antara status gizi yang ada dengan kejadian usia menarche.
Bagi Masyarakat
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada orang tua dari remaja
agar lebih memperhatikan perkembangan putra-putrinya yang masih remaja agar
dapat lebih memperhatikan status gizi putrinya.
Bagi Akademik/STIKes Bhamada
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam pengajaran
mata kuliah Kesehatan Reproduksi di Program Pendidikan Kesehatan.
Bagi Instansi Pemerintahan
Hasil penelitian
ini diharapkan berguna sebagai bahan masukan dalam kebijakan pengembangan
Status Gizi dan Tumbuh Kembang Anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar