CAMPAK
1. Pengertian
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari,
measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan
demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan
ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.
Campak merupakan penyakit yang sangat menular pada masa
anak-anak, tetapi juga menyerang orang dewasa. Gejala-gejala campak cukup menakutkan. Anak-anak
yang kurang gizi mudah terserang komplikasi yang fatal.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah
penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari
sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara
meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia
pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka
seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini
2. Penyebab
Campak, rubeola, atau measles Adalah penyakit infeksi yang sangat
mudah menular atau infeksius sejak awal masa prodromal, yaitu kurang lebih 4 hari pertama
sejak munculnya ruam. Campak disebabkan oleh paramiksovirus ( virus campak).
Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan
penderita campak (air borne disease ). Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum
gejala muncul.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah
vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu
yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap
campak adalah: - bayi berumur lebih dari 1 tahun - bayi yang tidak mendapatkan
imunisasi - remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah :
·
bayi
berumur lebih dari 1 tahun
·
bayi yang
tidak mendapatkan imunisasi
·
remaja dan
dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua
3. Klasifikasi
Secara
garis besar penyakit campak dibagi menjadi 3 fase:
·
Fase pertama disebut masa
inkubasi yang berlangsung sekitar 10 – 12 hari. Pada fase ini anak sudah
mulai terkena infeksi tapi pada dirinya belum tampak gejala apapun.
Bercak-bercak merah yang merupakan ciri khas campak belum keluar.
·
Pada fase kedua (fase
prodormal) barulah timbul gejala yang mirip penyakit flu seperti batuk, pilek
dan demam. Mata tampak kemerah-merahan dan berair. Bila melihat sesuatu,
mata akan silau (fotofobia). Di sebelah dalam mulut muncul bintik-bintik putih
yang akan bertahan 3 – 4 hari. Terkadang anak juga mengalami diare. 1 – 2 hari
kemudian timbul demam tinggi yang turun naik, berkisar 38 – 40,5 oC
·
Fase ketiga ditandai dengan
keluarnya bercak merah seiring dengan demam tinggi yang terjadi. Namun bercak
tak langsung muncul di seluruh tubuh melainkan bertahap dan merambat. Bermula dari
belakang telinga, leher, dada, muka, tangan dan kaki. Warnanya pun khas; merah
dengan ukuran yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. Bercak-bercak merah ini
dalam bahasa kedokterannya disebut makulopapuler. Biasanya
bercak memenuhi seluruh tubuh dalam waktu sekitar satu minggu, tergantung
pada daya tahan tubuh masing-masing anak. Umumnya jika bercak merahnya sudah
keluar, demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah pun makin lama
menjadi kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi), lalu rontok atau sembuh dengan
sendirinya. Periode ini merupakan masa penyembuhan yang butuh waktu sampai 2
minggu. Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari
setelah terinfeksi, yaitu berupa: - Panas badan - nyeri tenggorokan - hidung
meler ( Coryza ) - batuk ( Cough ) - Bercak Koplik - nyeri otot - mata merah (
conjuctivitis ) 2-4 hari kemudian muncul
bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam (kemerahan di
kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas.
Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula
(ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di
depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2
hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di
wajah mulai memudar. Pada puncak penyakit,
penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40°
Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan
ruam yang tersisa segera menghilang. Demam,
kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari
diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan
ada selama 4 hari hingga 7 hari.
4. Patofisiologi
·
Tempoh pengeraman waktu terendah sampai kena penyakit:
Kira-kira 10 sampai 12 hari sehingga gejala pertama, dan 14 hari sehingga ruam
muncul. Imunisasi (MMR) pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Orang yang dekat dan
tidak mempunyai kekebalan seharusnya tidak menghadiri sekolah atau bekerja selama
14 hari.
· Tempoh pengasingan yang disarankan atau dianjurkan selama sekurang-kurangnya 4 hari setelah ruam muncul.
5. Komplikasi
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang
berakibat serius. Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak:
- Infeksi bakteri : Pneumonia dan Infeksi telinga tengah
- Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga pendeita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
- Ensefalitis (inteksi otak) terjadi pada 1 dari 1,000-2.000 kasus.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam
kulit yang khas. Pemeriksaan lain yang mungkin
perlu dilakukan: - pemeriksaan darah, pemeriksaan darah tepi - pemeriksaan Ig M
anti campak - Pemeriksaan komplikasi campak :
A. enteritis
B. Ensephalopati,
C. Bronkopneumoni
2. Penatalaksanaan
a. Penanganan
yang benar
b. Bila campaknya ringan, anak cukup
dirawat di rumah. Kalau campaknya berat
atau sampai terjadi komplikasi maka harus
dirawat di rumah sakit.
c.
Anak campak perlu dirawat di tempat tersendiri agar tidak menularkan
penyakitnya kepada yang lain. Apalagi bila
ada bayi di rumah yang belum
mendapat imunisasi campak.
d. Beri penderita
asupan makanan bergizi seimbang dan cukup untuk
Meningkatkan
daya tahan tubuhnya. Makanannya harus mudah dicerna karena anak campak rentan terjangkit infeksi lain
seperti radang tenggorokan, flu atau lainnya.
Masa rentan ini masih berlangsung sebulan
setelah sembuh karena daya tahan
tubuh penderita yang masih lemah.
e.
Pengobatan secara simtomatik sesuai dengan gejala yang ada.
3. Pencegahan
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak.
Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak
Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau
lengan atas.Jika hanya mengandung campak, vaksin
dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada
usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
Selain itu penderita juga
harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi
agar kekebalan tubuh meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
- IDI-DitJen Yanmed Depkes, Standar
Pelayanan Medis, Jakarta, 1997.
-
Northrup Robert Prof.MD., Pedoman Pengobatan, Yayasan Essentia
Medica, Jakarta, 1981.
- Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit
dan Kelamin Indonesia
(PERDOSKI), Standar Pelayan Medik
Dokter Spesialis Kulit dan
Kelamin, Jakarta, 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar