Jumat, 03 Februari 2017

SAK INTOLERANSI AKTIVITAS



INTOLERANSI AKTIFITAS

1.        DEFINISI
Intoleransi aktifitas adalah ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk lanjutkan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-hari yang harus atau ingin dilakukan (NANDA, 2012).
2.        ETIOLOGI
a.       Tirah baring
b.      Kelemahan umum
c.       Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
d.      Imobilitas
e.       Gaya hidup monoton
3.        TANDA DAN GEJALA
a.       Respons tekanan darah abnormal terhadap aktifitas
b.      Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktifitas
c.       Perubahan EKG yang mencerminkan aritmia
d.      Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia
e.       Ketidaknyaman setelah beraktifitas
f.       Menyatakan merasa letih
g.      Menyatakan merasa lemah
4.        DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intoleransi aktifitas
5.        TINDAKAN KEPERAWATAN
a.       Tujuan
1)      Pasien dapat mengidentifikasi aktifitas atau situasi yang menimbulkan kecemasan yang dapat menyebabkan intoleran aktifitas
2)      Pasien dapat berpartisipasi dalam aktifitas fisik
3)      Tekanan darah, frekuensi pernapasan, denyut jantung dalam batas normal
4)      Pasien dapat mengungkapkan secara verbal pemahaman tentang kebutuhan oksigen, obat dan/ atau peralatan yang dapat meningkatkan toleransi terhadap aktifitas
5)      Pasien dapat melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari (AKS) dengan beberapa bantuan
b.      Tindakan Keperawatan
1)      SP I Pasien
a)      Bina hubungan saling percaya
b)      Kaji penyebab keletihan
c)      Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah, berdiri, ambulasi dan melakukan AKS dan AKSI
d)     Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktifitas
e)      Anjurkan periode istirahat dan aktifitas secara bergantian
f)       Pantau respon kardiorespiratori dan respon oksigen pasien terhadap aktifitas
g)      Kolaborasi pemberian analgetik sebelum aktifitas, jika penyebabnya nyeri
h)      Kolaborasi dengan ahli okupasi, fisik
2)      SP II Pasien
a)      Evaluasi SP I
b)      Ukur TTV sebelum, selama dan sesudah aktifitas
c)      Bantu pasien untuk mengubah posisi secara berkala sesuai toleransi
d)     Bantu pasien untuk mengidentifikasi pilihan aktifitas
e)      Bantu pasien dengan aktifitas fisik secara teratur
f)       Rencanakan aktifitas pada saat pasien memiliki energi
g)      Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktifitas
3)      SP I Keluarga
a)      Bina hubungan saling percaya
b)      Diskusikan tentang tanda dan gejala intoleran aktifitas
c)      Diskusikan tentang dampak intoleran aktifitas
d)     Ajarkan keluarga teknik relaksasi (misalnya distraksi, visualisasi) selama aktifitas
4)      SP II Keluarga
a)      Evaluasi SP I
b)      Ajarkan tindakan untuk menghemat energi (misalya menyimpan alat atau benda yang sering digunakan di tempat yang mudah dijangkau pasien)
c)      Ajarkan tentang pengaturan aktifitas dan manajemen waktu untuk mencegah kelelahan
d)     Ajarkan penggunaan peralatan, seperti oksigen
e)      Ajarkan tentang perawatan diri untuk meminimalkan konsumsi oksigen (misalnya pemantauan diri dan teknik langkah untuk melakukan AKS)
c.       Evaluasi
1)      Pasien
a)      Pasien mengetahui aktifitas yang menyebabkan intoleran aktifitas
b)      Pasien berpartisipasi dalam aktifitas fisik
c)      Tekanan darah, frekuensi pernapasan, denyut jantung dalam batas normal
d)     Pasien mempraktekan teknik relaksasi untuk mengatasi kelelahan
e)      Pasien melakukan AKS dengan mandiri dan/ atau dengan bantuan
2)      Keluarga
a)      Keluarga memahami tentang tanda dan gejala intoleransi aktifitas
b)      Keluarga mempraktekan cara teknik relaksasi
c)      Keluarga memahami tentang pengaturan aktifitas dan manajemen waktu untuk mencegah kelelahan
d)     Keluarga mengetahui dampak intoleran aktifitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar