INTOLERANSI
AKTIFITAS
1.
DEFINISI
Intoleransi
aktifitas adalah ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk
lanjutkan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-hari yang harus atau
ingin dilakukan (NANDA, 2012).
2.
ETIOLOGI
a. Tirah
baring
b. Kelemahan
umum
c. Ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen
d. Imobilitas
e. Gaya
hidup monoton
3.
TANDA
DAN GEJALA
a. Respons
tekanan darah abnormal terhadap aktifitas
b. Respon
frekuensi jantung abnormal terhadap aktifitas
c. Perubahan
EKG yang mencerminkan aritmia
d. Perubahan
EKG yang mencerminkan iskemia
e. Ketidaknyaman
setelah beraktifitas
f. Menyatakan
merasa letih
g. Menyatakan
merasa lemah
4.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Intoleransi aktifitas
5.
TINDAKAN
KEPERAWATAN
a. Tujuan
1) Pasien
dapat mengidentifikasi aktifitas atau situasi yang menimbulkan kecemasan yang
dapat menyebabkan intoleran aktifitas
2) Pasien
dapat berpartisipasi dalam aktifitas fisik
3) Tekanan
darah, frekuensi pernapasan, denyut jantung dalam batas normal
4) Pasien
dapat mengungkapkan secara verbal pemahaman tentang kebutuhan oksigen, obat
dan/ atau peralatan yang dapat meningkatkan toleransi terhadap aktifitas
5) Pasien
dapat melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari (AKS) dengan beberapa bantuan
b. Tindakan
Keperawatan
1) SP
I Pasien
a) Bina
hubungan saling percaya
b) Kaji
penyebab keletihan
c) Kaji
tingkat kemampuan pasien untuk berpindah, berdiri, ambulasi dan melakukan AKS
dan AKSI
d) Kaji
respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktifitas
e) Anjurkan
periode istirahat dan aktifitas secara bergantian
f) Pantau
respon kardiorespiratori dan respon oksigen pasien terhadap aktifitas
g) Kolaborasi
pemberian analgetik sebelum aktifitas, jika penyebabnya nyeri
h) Kolaborasi
dengan ahli okupasi, fisik
2) SP
II Pasien
a) Evaluasi
SP I
b) Ukur
TTV sebelum, selama dan sesudah aktifitas
c) Bantu
pasien untuk mengubah posisi secara berkala sesuai toleransi
d) Bantu
pasien untuk mengidentifikasi pilihan aktifitas
e) Bantu
pasien dengan aktifitas fisik secara teratur
f) Rencanakan
aktifitas pada saat pasien memiliki energi
g) Evaluasi
motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktifitas
3) SP
I Keluarga
a) Bina
hubungan saling percaya
b) Diskusikan
tentang tanda dan gejala intoleran aktifitas
c) Diskusikan
tentang dampak intoleran aktifitas
d) Ajarkan
keluarga teknik relaksasi (misalnya distraksi, visualisasi) selama aktifitas
4) SP
II Keluarga
a) Evaluasi
SP I
b) Ajarkan
tindakan untuk menghemat energi (misalya menyimpan alat atau benda yang sering
digunakan di tempat yang mudah dijangkau pasien)
c) Ajarkan
tentang pengaturan aktifitas dan manajemen waktu untuk mencegah kelelahan
d) Ajarkan
penggunaan peralatan, seperti oksigen
e) Ajarkan
tentang perawatan diri untuk meminimalkan konsumsi oksigen (misalnya pemantauan
diri dan teknik langkah untuk melakukan AKS)
c. Evaluasi
1) Pasien
a) Pasien
mengetahui aktifitas yang menyebabkan intoleran aktifitas
b) Pasien
berpartisipasi dalam aktifitas fisik
c) Tekanan
darah, frekuensi pernapasan, denyut jantung dalam batas normal
d) Pasien
mempraktekan teknik relaksasi untuk mengatasi kelelahan
e) Pasien
melakukan AKS dengan mandiri dan/ atau dengan bantuan
2) Keluarga
a) Keluarga
memahami tentang tanda dan gejala intoleransi aktifitas
b) Keluarga
mempraktekan cara teknik relaksasi
c) Keluarga
memahami tentang pengaturan aktifitas dan manajemen waktu untuk mencegah
kelelahan
d) Keluarga
mengetahui dampak intoleran aktifitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar